REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah yang memprogramkan tabungan dana pensiun bagi pekerja tambak garam dan pekerja informal lainnya, untuk kepentingan masa depan para pekerja di hari tua.
"Kami sangat mendukung program tersebut, asalkan dikelola secara baik, profesional dan tidak merugikan para pekerja," kata Kepala OJK NTT Winter Marbun saat menjawab pertanyaan Antara tentang kebijakan dan program tabungan pensiun bagi pekerja tambak garam oleh Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua di Kupang, Selasa (20/10).
Menurut dia, dengan program dan kebijakan tersebut, setiap pekerja akan memiliki dana pensiun dan akan menjadi jaminan bagi keberlanjutan hari tua jika selesai bekerja. Dengan program dan kebijakan pemerintah daerah tersebut, maka penikmatan dana hari tua tidak hanya milik PNS, tetapi juga bagi tenaga kerja informal di masyarakat.
"Apa yang dilakukan di Kabupaten Sabu Raijua bagi para pekerja rumput lautnya sangat bagus dan kami mendukung kebijakan itu," katanya.
Dia menjelaskan dana pensiun yang dilakukan di Kabupaten Sabu Raijua oleh lembaga dana pensiun untuk karyawan dan pekerja mandiri akan sangat memberikan keuntungan dan hal itu harus dilakukan dengan profesional dengan menggandeng lembaga yang berkompeten.
Jika hal itu dilakukan dengan menggandeng bank (BRI), katanya, maka akan sangat memberikan manfaat bagi para pekerjanya. "Bank tersebut dibawa pengawasan OJK dan karena itu sangat memberi keuntungan kepada warga," katanya.
Dalam konteks tersebut, dia berharap melalui dana pensiun untuk masyarakat pekerja informal itu bisa juga diterapkan untuk sektor lainnya di tengah masyarakat tanpa terbatas, seperti nelayan, petani, buruh dan pekerja lainnya, sehingga jaminan di hari tua para pekerja itu bisa lebih baik.
Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome mangungkapkan telah menyerahkan Tabungan Pensiun bagi 164 pekerja tambak garam di wilayah tersebut. Tabungan pensiun itu adalah kerja sama pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dengan Bank BRI.
Menurut dia, pemerintah akan terus mendorong jumlah penerimanya, dari 164 orang dari lahan tambak yang masih juga terbatas dengan tenaga kerjanya. "Jika 121 hektare lahan tambak garam selesai dibangun nanti, maka ada 1.210 tenaga kerja yang terserap," katanya.
Dia memastikan, tidak hanya pekerja di tambak garam, tetapi juga semua tenaga kerja pada pabrik rumput laut, pabrik air minum kemasan dan pabrik pengolahan garam juga akan disertakan dalam program dana pensiun tersebut, sehingga jika ditotal tenaga kerja yang akan mengikuti program tabungan pensiun tahun 2015 kurang lebih 2.000 orang.
Dira menambahkan tidak tertutup kemungkinan bagi para petani, nelayan, padagang maupun para kepala desa untuk mengikuti program tabungan pensiun ini.