REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik mempertanyakan data yang disebut Menteri Susi Pudjiastuti soal 90 persen produksi ikan tangkapan Cina dan Thailand berasal dari Indonesia. Karena pernyataan tersebut dinilainya tidak logis.
"Produksi ikan tangkap Cina tidak mungkin 90 persennya dari Indonesia," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (10/9).
Saat ini saja produksi ikan tangkapan Cina telah mencapai 50 juta ton per tahun. Padahal produksi ikan Indonesia hanya 5,6 juta ton per tahun.
Namun, pihaknya membenarkan pencurian ikan memang terjadi di perairan Indonesia, baik kepulauan maupun Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Jika pencurian ikan dibasmi, produksi ikan tangkap Indonesia bisa mencapai 6,5 juta ton per tahun.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kebanyakan ekspor sektor kelautan dan perikanan dari Cina dan Thailand berasal dari kawasan perairan Indonesia. Angka ekspor mereka sekitar 70-90 persen dari laut Indonesia.