Ahad 30 Aug 2015 17:34 WIB

Ekonomi Melambat, Jangan Salahkan Isu Perekonomian Cina

Rep: Risa Herdahita/ Red: Teguh Firmansyah
China's President Xi Jinping speaks during his meeting with U.S. President Barack Obama (R), on the sidelines of a nuclear security summit, in The Hague March 24 2014.
Foto: Reuters/Kevin Lamarque
China's President Xi Jinping speaks during his meeting with U.S. President Barack Obama (R), on the sidelines of a nuclear security summit, in The Hague March 24 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala Strategi Penelitian Portofolio Evercore ISI, Dennis DeBusschere menilai permasalahan ekonomi global saat ini bukan hanya akibat isu pertumbuhan Cina yang melambat.

Ia pun tak setuju devaluasi Yuan dijadikan kambing hitam atas gonjang-ganjing perekonomian, khususnya di Amerika Serikat.

Pekan ini, pasar modal Amerika membuat para investor cemas. Hal itu kebanyakan dinilai karena ketidakpastian perekonomian Cina. Menurut DeBusschere, masalah mendasar di Amerika Serikat jauh lebih berpengaruh.

"Devaluasi Yuan bukan alasan mengapa pasar telah bergerak lebih rendah, itu seperti menyalahkan Lehman Brothers saat penurunan saham pada 2008," katanya, dikutip CNBC, Ahad (30/8).

Devaluasi Yuan merupakan faktor tambahan yang membuat geliat ekonomi sulit untuk kembali ke jalurnya. Selain itu, ia membeberkan sudah ada lebih beberapa indikasi yang menunjukkan tren bullish ekonomi domestik kehilangan gairah.

Di antaranya fakta bahwa investor AS lebih memilih untuk mengambil sedikit risiko pada investasi portofolionya dalam beberapa tahun belakangan.  

"Investasi berisiko benar-benar berada di bawah tekanan dan kemudian itu dipercepat semakin menurun setelah adanya devaluasi Yuan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement