REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Hanya menunggu hitungan jam hingga pembangunan megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang Jawa Tengah secara fisik dimulai. PLTU yang direncanakan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara tersebut akan mulai menuju tahap construction kick off pada Jumat (28/8).
Presiden Joko Widodo yang akan menjadi peletak batu pertama pembangunan. Ia diagendakan berangkat naik pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma menuju Batang pada pukul 08.00 WIB. Jokowi akan melakukan peresmian sekitar satu jam kemudian.
Coorporate Secretary Perusahaan Listrik Negara (PLN) menerangkan, prosesi construction kick off akan dilanjutkan dengan peresmian elektrifikasi 50 pulau terdepan Indonesia. Seperti diketahui, PT PLN secara resmi ditugaskan pemerintah sebagai bagian dari pelaksana utama proyek.
Dua perusahaan seasta lainnya turut serta membiayai proyek yakni Bhimasena Power, konsorsium dari PT Adaro Energy Tbk dan Japan Bank For International Cooperation (JBIC).
Sebagai informasi, rencana pembangunan PLTU Batang dimulai pada 2012. Namun, prosesnya kerap terhambat masalah pembebasan lahan dengan warga setempat. Pemerintah menegaskan terus melanjutkan pembangunan yang diprediksi menelan biaya sekitar Rp 40 triliun tersebut.
Urusan pembebasan lahan lantas diklaim terbantu selesai melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 71 tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyebut, pembangunan PLTU Batang akan menyumbang pencapaian pengadaan 2 ribu megawatt (MW) dari total target listrik 35 ribu MW.