REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pengembang proyek pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2 X 1.000 megawatt di Batang, Jawa Tengah, meraih penghargaan "The Best Support of Innovative Financing Ecosystem" dari PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII).
Direktur Keuangan PT BPI Jacqueline Kurniawan dalam keterangan tertulis di Batang, Sabtu (4/3/2023), mengatakan, penghargaan tersebut didasarkan atas beragam dukungan, kerja sama, kontribusi, dan sinergi yang dilakukan oleh perusahaan bersama PII dalam pembangunan PLTU Jawa Tengah. "Kami sampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan dari PT Penjamin Infrastruktur Indonesia pada BPI," kata Jacqueline Kurniawan.
Menurut dia, penghargaan ini sebagai wujud sinergi antara BPI dengan mitra strategis untuk mengembangkan infrastruktur ketenagalistrikan. Hal itu sejalan dengan visi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi, serta mendukung perkembangan pembangunan nasional dan masyarakat di Indonesia.
Jacqueline Kurniawan mengatakan kerja sama pembiayaan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), BPI, dan PII memiliki semangat yang sama untuk berkomitmen mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang diwujudkan melalui tanggung jawab sosial perusahaan. Sejak 2012, kata dia, BPI dan PII telah berkolaborasi menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan dan berkelanjutan hingga sekarang ini.
Pada 2022, PII bersinergi dengan BPI dengan memberikan bantuan dukungan kewirausahaan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berasal dari mantan pekerja konstruksi PLTU Batang dan disaksikan oleh Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.
Penghargaan "The Best Support of Innovative Financing Ecosystem" dari PT Penjamin Infrastruktur Indonesia yang diterima oleh BPI adalah penghargaan kategori badan usaha pelaksana (BUP) dalam proyek skema KBPU-PLTU Batang 2 x 1.000 megawatt.