Rabu 26 Aug 2015 17:04 WIB

Menperin: Kapasitas Produksi Semen Nasional Meningkat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta,Rabu (19/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta,Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, kapasitas produksi semen nasional meningkat secara signifikan. Hal ini mendorong program percepatan pembangunan infrastruktur terpadu yang telah dicanangkan pemerintah, sehingga potensi pengembangan industri semen dalam negeri dapat terus meningkat.

Saleh menjelaskan, saat ini terdapat 13 produsen semen terintegrasi yang sudah beroperasi secara penuh. Sementara itu, investasi pabrik semen baru yang sedang dalam proses pembangunan pada 2015 sebanyak 17 unit dengan nilai 6,4 miliar dolar AS.

Saleh mengakui bahwa industri semen nasional pada tahun uni memang mengalami kondisi sulit. Pasalnya, hingga Juni 2015 ada penurunan permintaan sebesar 3,3 persen.

"Merujuk pada laju pertumbuhan permintaan semen yang rata-rata 9,1 persen per tahun dalam lima tahun terakhir, kami yakin kondisi di masa depan akan cerah seiring dengan laju pertumbuhan yang baik," ujar Saleh, Rabu (26/8).

Kapasitas produksi semen pada 2015 sebesar 82,45 juta ton. Angka tersebut naik signifikan sebesar 24,54 persen, dibandingkan pada 2014 lalu yang kapasitasnya hanya sebesar 66,20 juta ton. Dengan demikian, pengembangan yang dilakukan para pelaku industri semen diharapkan dapat meningkatkan produksi semen nasional sebesar 39 persen atau menjadi 100 juta ton pada 2017 mendatang.

Saleh menjelaskan, khusus untuk Indonesia timur, perusaahaan semen didorong untuk membuka dan memperkuat jalur distribusi agar pembangunan di kawasan tersebut semakin cepat berjalan. Pembangunan fasilitas penunjang industri semen di luar Pulau Jawa sangay membantu mengurangi biaya logistik. Dengan demikian, akan mendukung ketersediaan semen secara merata khususnyaa di wilayah Indonesia Timur.

"Penguatan distribusi juga diperlukan untuk mengimbangi laju kapasitas produksi, jadi jangan sampai distribusi semen kedodoran ketika permintaan kembali naik karena kami optimistis perekonomian akan tumbuh lebih baik," kata Saleh.

Menurut Saleh, industri semen menjadi salah satu penunjang utama pembangunan infrastruktur di Indonesia. Industri ini berkontribusi memasok kebutuhan konstruksi dan juga berperan mengakselerasi pengembangan industri lainnya.

Salah satu investasi semen yang telah terealisasi yakni beroperasinya pabrik baru Holcim Indonesia di Tuban, Jawa Timur. Nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini yakni sebesar 800 juta dolar AS dan diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan di Jawa Timur serta wilayah lainnya di Indonesia bagian timur. Pabrik ini akan memberikan tambahan 40 persen terhadap total kapasitas produksi Holcim di Indonesia menjadi 12,5 juta semen per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement