Sabtu 22 Aug 2015 10:37 WIB

Biem: Demi Ekonomi Pemerintah Harus Berani Kembali ke UUD'45

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bondan Winarno (kiri) Biem Benyamin (kanan).
Foto: Republika
Bondan Winarno (kiri) Biem Benyamin (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi rupiah yang terus melemah mendekati Rp14 ribu cukup mengkhawatirkan. Apalagi biasanya setiap musim haji permintaan terhadap dolar AS bertambah.

Tak hanya itu, biasanya di akhir tahun pembayaran utang memerlukan lebih banyak dolar AS. Anggota Komisi XI dari Fraksi Gerindra Biem Benjamin khawatir jika pelemahan rupiah bisa menembus Rp 15 ribu. "Ini akan menyulitkan kita," kata dia kepada ROL, Jumat (21/8).

Pemerintah, ucap dia, harus berani. Selain ini kekayaan alam Indonesia dibawa keluar Tanah Air sehingga kita tidak punya apa-apa.

Apalagi disaat yang sama banyak bahan pangan yang dimpor seperti sapi, gula, dan kopi.

Atas dasar itu Pemerintah hendaknya punya keberanian untuk kembali ke UUD 1945. Berdasarkan pasal 33 UUD 1945, kekayaan alam dikuasai oleh negara dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Swastanisasi harus diawasi apalagi berkenaan dengan hajat hidup orang banyak.

"Seperti pelabuhan, bandara, kilang minyak dikuasai (swasta) negara ini kan susah, bahkan PAM dikuasai swasta. Itu tidak boleh, pemerintah harus berani menolak ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement