REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pertumbuhan industri kreatif rata-rata meningkat sekitar tujuh persen per tahun. Produk yang mendominasi serta memberikan kontribusi ekonomi adalah produk fesyen dan kerajinan.
"Pada 2014 sampai 2015 nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif diestimaasi mencapai Rp. 111,1 triliun, dengan penyumbang nilai tambah tertinggi antara lain subsektor mode, kuliner, dan kerajinan," ujar Saleh di Jakarta, Rabu (12/8).
Saleh menambahkan, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81 persen. Kemudian, disusul oleh produk fesyen dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen, dan arsitektur 5,59 persen.
Saleh mengatakan, ekonomi kreatif ke depan sangat potensial dan bisa menjadi kekuatan baru dengan sumber daya yang tidak terhabiskan. Hal ini disebabkan sumber utaama adalah individu kreatif yang berkembang dan menciptakan nilai tambah.
"Karya kreatif Indonesia dapat mengangkat citra bangsa Indonesia di mancanegara maupun membangun rasa bangga di dalam negeri," kata Saleh.
Ke depan, ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Pasalnya, industri kreatif dapat menciptakan nilai tambah, dan mewarnai identitas budaya.