REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis pertumbuhan ekonomi indonesia tahun ini akan mencapai di atas lima persen. Bidang maritim menjadi salah satu sektor yang bakal dimaksimalkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
"Maritim ini kan kementerian baru yang membawahi ESDM, kehutanan, perhubungan, pariwisata, dan kelautan. Namun, konsolidasinya masih kurang," kata pakar politik dari Universitas Indonesia Cecep Hidayat di Jakarta, Selasa (11/8).
Sektor maritim bisa menjadi terobosan dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, ekonomi berbasis maritim mempunyai potensi pemasukan yang besar bagi negara.
Di tengah menurunnya sejumlah komoditas ekspor unggulan Indonesia, sektor maritim digadang-gadang bisa menjadi alternatif mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air agar lebih inklusif.
Cecep menilai dalam waktu enam bulan belakangan seharusnya sektor ESDM, kehutanan, perhubungan, pariwisata, dan kelautan sudah mempunyai komunikasi yang baik. "Untuk itu, dalam evaluasi reshuffle kali ini, komunikasi dan konsolidasi harus menjadi poin yang sangat dipertimbangkan," ucapnya.
Cecep menyebutkan sejumlah nama seperti mantan Panglima TNI Moeldoko, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin, mantan Kepala BIN Marciano Norman disebut-sebut sebagai calon menteri koordinator bidang kemaritiman. Guna menggenjot sektor maritim di Tanah Air yang belum maksimal.
Bicara sektor kemaritiman, Fadel Muhammad, mantan menteri kelautan, sependapat bahwa bidang maritim harus dibenahi. Terutama soal produksi ikan di dalam negeri. "Kita harus menaikkan produksi ikan tangkap dan ikan budidaya," katanya.
Fadel juga mengharapkan para nelayan miskin lebih diperhatikan agar punya pendapatan. "Dengan begitu ikan bisa diekspor dengan harga yang layak," sarannya.