REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melemahnya kurs rupiah memang dipengaruhi faktor eksternal, seperti menguatnya mata uang dolar AS. Hanya saja menurut Pengamat Pasar Uang dari INDEF Eko Listianto faktor dalam negeri juga banyak mempengaruhi.
Ia menambahkan, bila kondisi ekonomi di dalam negeri cukup baik, maka dapat bertahan menghadapi pengaruh dari global. "Tapi Indonesia kan tidak, faktor dalam negeri juga semakin tergerus, pertumbuhan ekonomi pun rendah, harusnya di atas lima persen," tutur Eko kepada Republika, Jumat, (7/8).
Eko menjelaskan, untuk menyelamatkan nilai tukar rupiah BI harus melakukan kebijakan moneter. Namun dari sisi fiskal juga perlu dilakukan.
Menurutnya, pemerintah juga harus bisa membaca potensi ekonomi domestik, agar tak terlalu terpengaruh dengan faktor eksternal. Apalagi pasar modal Indonesia memang didominasi asing cukup besar tepatnya 50:50.