Kamis 06 Aug 2015 19:44 WIB

Menteri Gobel: Keputusan Impor Beras di Tangan Presiden

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan pemerintah belum memutuskan melakukan impor beras untuk mengantisipasi kekeringan akibat dampak El Nino atau musim kemarau berkepanjangan. 

Gobel mengatakan, keputusan impor atau tidak masih harus menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo. "Keputusan impor itu di tangan Presiden. Dan tentunya setelah melihat data-data (ketersediaan beras)," singkat Gobel seusai menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis (6/8).

Pemerintah saat ini sedang berupaya menyusun langkah-langkah strategis untuk meminimalisir dampak El Nino. Maklum, el nino dapat berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia yang tengah melambat. Salah satu dampaknya adalah bisa memicu inflasi apabila terjadi kekurangan stok pangan seperti beras akibat lahan pertanian yang terancam gagal panen. 

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Adi Lumaksono mengatakan, cadangan beras Bulog sampai saat ini sebesar 1,5 juta ton. Pemerintah harus menambah stok beras minimal menjadi 2-2,5 juta ton. 

"Harus diperkuat cadangan di akhir tahun dan juga di awal tahun 2016," kata Adi. 

Adi menambahkan, rapat koordinasi ini membahas cadangan beras, produksi, dan konsumsi.  Hasil rapat ini yang akan dibawa ke dalam rapat terbatas di Istana Presiden, sore ini. 

"Tadi menyiapkan tabel untuk pak Presiden apakah perlu impor atau tidak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement