Jumat 31 Jul 2015 22:35 WIB

Laba Bersih Chandra Asri Petrochemical Naik 350,4 Persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Sejumlah pekerja menata karung berisi polypropylene (bahan dasar pembuat plastik) PT Chandra Asri di Kawasan Industri Cilegon, Banten.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Sejumlah pekerja menata karung berisi polypropylene (bahan dasar pembuat plastik) PT Chandra Asri di Kawasan Industri Cilegon, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) membukukan Laba Bersih sebesar 30,5 juta dolar AS pada semester I-2015. Laba bersih  meningkatan signifikan sebesar 350,4 persen dibandingkan dengan 6,8 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suryandi mengatakan, Pendapatan Bersih terjadi penurunan sebesar 38,3 persen (yoy) untuk paruh pertama 2015 menjadi 799,8 juta dolar AS. Sedangkan Laba Kotor naik menjadi 88,6 juta dolar AS, atau meningkat 58,4 persen (yoy).

"Laba Kotor yang lebih tinggi sebagian besar disebabkan oleh margin kimia global yang lebih tinggi ditambah dengan penurunan yang signifikan pada bahan baku dan harga minyak mentah sementara harga produk tetap relatif kuat," jelasnya dalam keterangan tertulis kepada media, Jumat (31/7).

Sebagai hasilnya, lanjutnya, Margin Kotor untuk paruh pertama 2015 melonjak menjadi 11,1 persen dari 4,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2014.

Suryandi menyabutkan strategi bisnis ekspansi kapasitas CAP untuk memenuhi permintaan Indonesia yang terus berkembang. Yakni Perseroan akan melakukan shutdown selama 90 hari di kuartal IV-2015 untuk mengintegrasi/tie-in fasilitas Cracker yang baru dengan fasilitas yang sudah ada.

Selain itu, juga melakukan kegiatan pemeliharaan terjadwal atau Turn-Around Maintenance (TAM) untuk meningkatkan keandalan dan kinerja pabrik. Pasca selesainya proyek ekspansi Cracker, kapasitas produksi CAP akan meningkat hingga 43 persen menjadi 860 ribu ton per tahun. Dengan kapasitas tersebut, akan melontarkan Cracker CAP setara ukuran skala dunia dan menjadi landasan bagi pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement