REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melelang empat seri obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) dengan jumlah indikatif Rp10 triliun pada 4 Agustus 2015, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN.
Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Kamis (30/7) menyebutkan keempat seri SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.
Keempat seri obligasi negara yang akan dilakukan lelang adalah seri SPN12151105 (penerbitan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 5 November 2015 serta seri SPN12160805 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 5 Agustus 2016.
Selain itu, seri FR0053 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,25 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2021 serta seri FR0073 (penerbitan baru) dengan tingkat bunga tetap dan jatuh tempo 15 Mei 2031.
Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia dan bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) membayar sesuai imbal hasil yang diajukan.
Sedangkan, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Sebelumnya, dalam lelang empat seri obligasi negara pada 7 Juli 2015, pemerintah menyerap dana sebesar Rp15 triliun, dari penawaran yang masuk Rp26,4 triliun, atau melebihi target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp10 triliun.