REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menawarkan Inggris untuk berinvestasi dalam berbagai sektor seperti sektor energi dan infrastruktur. Pernyataan ini disampaikan di hadapan Perdana Menteri Inggris David Cameroon saat menutup Forum Bisnis Indonesia-Inggris di Hotel Sangri-La, Jakarta.
"Indonesia menawarkan kesempatan yang luas bagi investor di sektor ini. Semuanya memberikan peluang menguntungkan bagi kedua negara," kata JK, Selasa (28/7).
Ia pun berharap Inggris tidak hanya meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Indonesia. Namun, juga dapat ikut serta menanamkan investornya di berbagai sektor di Indonesia.
"Saya harap investor Inggris ikut berperan, perkembangan infrastruktur gak hanya meningkatkan perdagangan, tapi juga investasi dan juga strategic partnership," kata JK.
JK pun memaparkan, saat ini Indonesia tengah menjalankan sejumlah proyek baik infrastruktur dan energi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak hanya itu, pemerintah juga tengah memperbaiki serta membangun bandara, pelabuhan, serta pembangkit listrik khususnya di wilayah Indonesia Timur.
"Kami sadar bahwa pasokan energi sangat penting bagi pertumbuhan dan fasilitas lain. Untuk mendorong suplai energi, pemerintah Indonesia meluncurkan program 35000 MW setiap 5 tahun, terdiri dari 10ribu digarap PLN, 25 ribu swasta. Ini penting untuk infrastruktur bergabung supaya bermanfaat untuk semuanya," jelas JK.
Wapres menekankan, untuk meningkatkan iklim bisnis yang baik, pemerintah telah meluncurkan program one stop service agar mempermudah perizinan di BKPM. Kerjasama antara Indonesia-Inggris sendiri, kata JK, telah dibangun sejak 1949.