Jumat 24 Jul 2015 13:01 WIB

Rusia akan Investasi Smelter di Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Satya Festiani
Smelter (Ilustrasi)
Smelter (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia dan Belarus Djauhari Oratmangun mengatakan, investor Rusia tertarik untuk menanamkan investasi di bidang smelter. Sudah ada dua smelter yang diharapkan dapat dibangun pada tahun ini yakni di Kalimantan Barat dan Sulawesi.  

"Saat ini sudah dalam tahap akhir pembahasan dan mudah-mudahan bisa segera ground breaking pada tahun ini," ujar Djauhari di Jakarta, Jumat (24/7).

Djauhari menjelaskan, smelter yang akan di bangun di Kalimantan Barat yakni mengolah bauksit menjadi alumina. Sedangkan di Sulawesi akan dibangun smelter untuk pengolahan nikel. Menurut Djauhari, Rusia memiliki keunggulan di bidang smelter dan dua investor yang masuk merupakan pemain besar di skala global.

"Nilai investasi untuk pembangunan smelter tersebut sekitar 3 miliar dolar AS sampai 6 miliar dolar AS," kata Djauhari.

Selain smelter, Rusia juga tertarik untuk membangun rel kereta api di Kalimantan Timur sepanjang 198 kilometer. Rencana pembangunan tersebut sudah dalam tahap finalisasi dan diharapkan dapat segera dibangun pada tahun ini. Nilai investasi untuk pembangunan rel kereta api yakni sebesar 2,5 miliar dolar AS.  

Djauhari mengatakan, Rusia juga menggelontorkan investasi senilai ratusan juta dolar AS di sektor industri pariwisata yakni dengan membangun hotel di Bali dan Bintan. Hal ini dilakukan karena makin banyak turis Rusia yang melancong ke Indonesia.  

"Para investor Rusia tidak ada permintaan khusus, mereka mengikuti semua proses dan aturan investasi di Indonesia," ujar Djauhari.

Djauhari mengatakan, peluang ekspor Indonesia ke Rusia cukup besar terutama untuk CPO yang mencapai 600 juta dolar AS. Selain itu, produk olahan ikan dari Indonesia juga diminati oleh masyarakat Rusia. Pada September 2015 mendatang, rencananya Indonesia akan berpartisipasi dalam tiga pameran besar di Rusia yakni pameran produk makanan, pameran produk perikanan, dan pameran produk kerajinan. Dengan mengikuti pameran tersebut diharapkan dapat menggaet investor Rusia lebih banyak lagi untuk masuk ke Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement