Senin 23 Sep 2024 16:15 WIB

Bahlil: Perusahaan Tambang Wajib Bangun Smelter

Investasi smelter Amman Mineral mencapai Rp 21 triliun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Satria K Yudha
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) meresmikan smelter tembaga dan fasilitas pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/9/2024).
Foto: ANTARA/Sugiharto Purnama
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) meresmikan smelter tembaga dan fasilitas pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ikut meresmikan smelter tembaga milik PT Amman Mineral Tbk (Amman) di Sumbawa, Senin (23/9/2024). Bahlil menyebut, ini merupakan smelter tembaga pertama yang 100 persen dimiliki oleh pengusaha nasional.

Bahlil menyebut pengusaha tambang ke depannya wajib membangun smelter. "Saya bangga karena ini adalah smelter tembaga pertama yang dimiliki pengusaha nasional, bukan asing," ujar Bahlil di Sumbawa, Senin (23/9/2024).

Amman Mineral saat ini kepemilikannya sudah berada di tangan Panigoro family (Medco Grup). Bahlil menyebut, komitmen pengusaha nasional dalam hilirisasi menjadi tolak ukur bagi perusahaan lain untuk mendukung hilirisasi nasional.

“Jadi ke depannya, pengusaha nasional yang sudah diberikan izin tambang harus membangun smelter. Jika tidak, saya akan tinjau kembali izinnya," kata Bahlil.

Presiden Jokowi pada kesempatan yang sama mengatakan Amman mineral mampu menunjukan komitmen dalam hilirisasi. Nantinya, smelter ini mampu memproduksi 220 ribu ton katoda tembaga dan 18 ton emas serta 55 ton perak. 

“Investasinya hingga Rp 21 triliun. Ini bukan uang yang kecil, ini investasi besar yang menggunakan teknologi terbaik sehingga bisa menjadi produk utama tembaga," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement