Rabu 15 Jul 2015 04:14 WIB

Yield Surat Utang Negara Cenderung Naik

Rep: Elba Damhuri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Surat Utang Negara (SUN)
Foto: ist
Surat Utang Negara (SUN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang Juni 2015, yield (bunga) surat utang negara (sovereign bonds mata uang domestik) masih menunjukkan tren meningkat. Yield surat utang India tenor 10 tahun terpantau mengalami peningkatan tertinggi, yaitu 22 bps (basis points), sementara yield surat utang Indonesia naik 16 bps.

Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho mengatakan krisis utang Yunani berpotensi memicu aksi flight to quality dari pasar surat utang negara berkembang yang berakibat pada kenaikan yield. Di sisi lain, yield surat utang AS diperkirakan akan menurun seiring dengan aksi para investor yang memburu aset safe haven.

"Namun, dengan fundamental Indonesia yang relatif kuat, kita proyeksikan tidak akan mengerek yield surat utang negara terlalu tinggi," kata Adi dalam penjelasan pers LPS, Selasa (14/7).

Apalagi, jelas dia, perubahan prospek rating Indonesia yang dilakukan Standard & Poor’s dari stabil menjadi positif merupakan sentimen positif bagi pergerakan pasar surat utang negara Indonesia.

Indikator-indikator sentimen pasar (VIX, EMBI, dan LIBOR-OIS) dalam satu minggu terakhir terpantau meningkat seiring dengan sentimen negatif yang berasal dari kerasnya negosiasi utang Yunani. Dari catatan LPS, indeks VIX bahkan melonjak ke level 18,23, tertinggi sejak Februari 2015. Peningkatan indeks VIX ini mengindikasikan kenaikan atas persepsi risiko investor global.

Adi mengatakan selain pemburukan kondisi Yunani, ketidakpastian mengenai renormalisasi kebijakan the Fed juga diperkirakan masih akan mempengaruhi volatilitas dari sentimen pasar. Perkembangan krisis Yunani masih menjadi salah satu faktor pengaruh utama terhadap sentimen global.

Pascajajak pendapat 5 Juli yang menunjukkan rakyat Yunani menolak syarat dana talangan Troika, prospek negosiasi lanjutan terlihat meredup. "Meskipun sudah dilakukan mitigasi, hasil referendum telah membawa Yunani ke uncharted water dengan implikasi global yang masih perlu dicermati," kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement