REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat menggelar panen cabai merah keriting di Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi Rabu (8/7). Dalam kesempatan tersebut Mendag meluncurkan program perdagangan komoditas antar daerah atau antar pulau di sentra produksi cabai Sukabumi.
‘’ Upaya ini untuk menstabilkan komoditas tersebut di pasaran,’’ ujar Rahmat Gobel kepada wartawan seusai menggelar panen cabai merah di Sukabumi. Caranya dengan memotong mata rantai distribusi dari sentra produksi hingga ke pasar.
Rahmat mengatakan, di Palembang misalnya saat ini ada persoalan kekurangan pasokan cabai merah yang menyebabkan harga naik. Oleh karena itu Bulog Palembang langsung didatangkan ke sentra cabai merah yang ada di Sukabumi pada Rabu untuk melakukan perdagangan langsung.
Konsep serupa kata Rahmat akan diterapkan di daerah lain. Dalam kegiatan ini Kemendag bersama dengan Bulog tengah merencanakan penyerapan hasil produksi dari sentra cabai.
Rahmat mengungkapkan, ke depan Kemendag juga akan mempromosikan harga cabai agar stabil. Dimana, petani melakukan penjualan langsung kepada konsumen dengan melibatkan peran Bulog. Dalam artian Bulog melakukan penyerapan dan punya tempat di pasar untuk memotong mata rantai distribusi.
‘’ Petani dan konsumen bisa secara langsung berinteraksi,’’ ujar Rahmat. Sehingga petani bisa meningkatkan kualitas produksi cabai merahnya dan konsumen bisa menghargai hasil jerih payah petani.
Di sisi lain, ujar Rahmat, produksi cabai merah di sentra cabai seperti Sukabumi cukup banyak dan berlebih. Kendala yang kini dihadapi lebih kepada pasokan atau suplai dari sentra cabai ke pasar. Oleh karena itu lanjut dia, perdagangan langsung antar pulau ini akan terus digiatkan untuk memutus mata rantai distribusi.