Rabu 08 Jul 2015 11:57 WIB

Menteri BUMN Diminta Jelaskan Penggunaan Anggaran Fantastis PMN

 Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) memberikan sambutan dalam silaturahmi dengan petani tebu di Semboro, Jember, Jawa Timur, Selasa (7/4).
Foto: Antara/Seno
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) memberikan sambutan dalam silaturahmi dengan petani tebu di Semboro, Jember, Jawa Timur, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi-Politik AEPI (Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia) Salamudin Daeng meminta Menteri BUMN, Rini Soemarno terbuka kepada rakyat soal penggunaan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 72 triliun. Rini menurutnya harus membeberkan apa saja program dan rencana BUMN yang dilakukan dalam rangka menyerap PMN tersebut.

Sehingga, kata dia, publik mengetahui kemana penggunaan suntikan modal negara yang bernilai fantastis tersebut. “Bicaralah apa programnya, apa rencananya BUMN setelah mendapat penyertaan modal dari DPR? Uang negara sebesar Rp 72 triliun mau diapakan? Target-target dia apa terhadap BUMN? Jangan diam saja, jangan bergerak seperti tidak kelihatan. Itu kan seperti mafia,” kata Salamuddin, Selasa (7/7).

Menurut Salamuddin, kekacauan ekonomi dalam negeri yang terjadi saat ini tidak terlepas dari peranan perusahaan plat merah, yang tidak mampu menjadi penopang perekonomian. “Kekacauan dalam Pertamina, kekacauan dalam berkaitan prokurmen BUMN setelah mereka mendapatkan restu suntikan dana dari DPR, kan sampai sekarang juga kita belum lihat langkah-langkah, dan programnya apa,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement