REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang tengah melambat termasuk pertumbuhan kreditnya. Pelaksana Tugas Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan mengatakan, pertumbuhan kredit sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi.
"Kalau pertumbuhan ekonomi di semester dua naik ya kredit bisa naik," ujarnya di Jakarta, Kamis, (11/6). Ia menambahkan, perekonomian bisa tumbuh di semester dua bila Pemerintah lebih cepat menyalurkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek infrastruktur.
Dengan begitu kontraktor infrastruktur akan mendapatkan bisnis, sehingga kebutuhan mereka untuk menaikkan kredit akan lebih besar. Fauzi menegaskan, jika cara itu dilakukan maka otomatis pertumbuhan kredit akan naik.
"Tapi tahun ini pertumbuhan kredit di atas 17 persen akan kecil kemungkinannya," tutur Fauzi. Sebelumnya dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pun disebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 hanya 4,7 persen.