Kamis 11 Jun 2015 23:22 WIB

Daya Beli Masyarakat Menurun, BII Ubah Target

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
BII
Foto: Prayogi/Republika
BII

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi daya beli masyarakat yang menurun dan pertumbuhan kredit melambat, PT Bank Internasional Indonesia (BII) tetap yakin punya peluang. Menurut Presiden Perbankan Ritel BII Lani Darmawan, penjualan ritel di Indonesia tetap besar.

"Jadi begini sebetulnya, demand secara keseluruhan mortagge 28 sampai 30 persen turunnya, otomotif mobil sampai 50 persen segala, namun sales di Indonesia tetap besar secara size," jelasnya di Jakarta, Kamis, (11/6). Ia menambahkan, kalau untuk rate BII terus kompetitif.

Kemudian menanggapi pelonggaran loan to value (LTV) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang akan diberlakukan pemerintah, Lani mengaku sangat menunggu. Ia yakin kebijakan tersebut bisa mendongkrak daya beli masyarakat.

"Untuk KPR kami targetkan 15 persen. Mungkin masih sulit capai itu, tapi kalau kebijakan pemerintah keluar, maka bisa terbantu," jelasnya. Ia menambahkan, target tersebut merupakan revisi dari target awal.

Lani mengungkapkan di awal, BII menargetkan sekitar 25 sampai 28 persen. Ia menjelaskan, saat itu tak memprediksi kondisi perekomian akan selemah ini, maka agar lebih realistis BII pun mengubahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement