REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemutusan kontrak kerja karyawan atau PHK terus terjadi di beberapa sektor industri. Data dari Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) bahkan menyebutkan, sejak Januari 2015 telah melakukan PHK terhadap 11.000 pekerja.
Menanggapi hal itu, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Otomotif Indonesia (Gaikindo), Yongkie D. Sugiarto mengaku, belum tahu mengenai PHK di sektor otomotif. "Saya belum dengar dari anggota Gaikindo yang melakukan PHK," ujarnya melalui layanan pesan singkat, Selasa, (2/6).
Meski begitu, ia tak memungkiri bila industri otomotif tengah mengalami penurunan. Yongkie menyebutkan, pada Januari sampai April 2015, penjualan turun 16 persen dibandingkan bulan yang sama di 2014.
Hanya saja, dirinya belum bisa memastikan, apakah penurunan itu bakal berdampak pada PHK atau sebaliknya. "Belum tahu, tapi kalau pasar dapat membaik, tentu produksi akan meningkat lagi," tuturnya.
Sebelunya Yongkie mengungkapkan, penjualan kendaraan bermotor, terutama mobil, sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 hanya 4,71 persen.