Jumat 29 May 2015 14:35 WIB

BKPM Promosikan 3 Hal Perbaikan Iklim Investasi Indonesia ke Investor Jepang

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Penyederhanaan Perizinan Penanaman Modal: Kepala BKPM Franky Sibarani menggelar konferensi pers, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Penyederhanaan Perizinan Penanaman Modal: Kepala BKPM Franky Sibarani menggelar konferensi pers, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO --- Kepala BKPM Franky Sibarani, berbicara dalam acara  Business Forum tentang potensi dan iklim investasi Indonesia di sela-sela roadshownya ke Osaka, Tokyo, dan Nagoya, 25-29 Mei 2015. Di depan 600 investor dari ketiga kota di Jepang tersebut, Franky memaparkan langkah-langkah perbaikan iklim investasi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia.

Dalam tiga forum yang diselenggarakan bekerjasama dengan Bank of Tokyo Mitsubishi, Franky memaparkan tiga hal reformasi layanan perizinan. Pertama, kemudahan layanan perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat BKPM. Kedua, penyederhanaan perizinan terkait pertanahan, kehutanan dan perhubungan. Serta ketiga, penyederhanaan perizinan untuk sektor ketenagalistrikan.

"Kami meyakinkan investor Jepang bahwa pemerintah sedang melakukan proses reformasi kebijakan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Lembaga internasional seperti World Bank, IMF maupun pemeringkat swasta seperti S&P memberikan penilaian bahwa reformasi yang dilakukan pemerintah, diawali dengan launching PTSP Pusat, sudah pada track yang benar," jelas Franky dalam siaran pers, Jumat (29/5).

Selain reformasi kebijakan investasi, Franky juga memaparkan tentang potensi investasi yang dapat dimanfaatkan oleh investor Jepang. Potensi yang ditawarkan antara lain, proyek infrastruktur yang direncanakan pemerintah khususnya energi dan konektivitas, industri perkapalan, industri hilirisasi sektor agro dan maritim. Franky juga menekankan fokus pemerintah untuk mengembangkan tol laut untuk mengatasi persoalan konektivitas di kawasan Indonesia bagian timur.

"Konsep tol laut juga menciptakan peluang investasi yang besar khususnya sektor perkapalan. Kita membutuhkan banyak kapal, baik untuk barang, logistik, dan penumpang. Dari 1000 kebutuhan kapal per tahun, galangan kapal nasional hanya memenuhi 30 persen. Ini yang peluang ditawarkan kepada investor Jepang," terang Franky.

BKPM saat ini tengah melakukan kegiatan pemasaran investasi di Jepang selama 25-29 Mei 2015. Dari kegiatan pertemuan dengan investor di Osaka dan Tokyo, terdapat komitmen investasi sebesar 2,4 miliar dolar AS dari berbagai sektor antara lain industri baja, perkapalan, otomotif, kawasan industri dan properti. Pada hari terakhir kegiatan pemasaran investasi di Jepang, Kepala BKPM direncanakan mengadakan pertemuan dengan beberapa investor dari berbagai bidang usaha antara lain infrastruktur, industri baja dan otomotif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement