Sabtu 23 May 2015 18:45 WIB

Minat Investasi Jepang di Indonesia Sentuh Rp 131 Triliun

Rep: c85/ Red: Satya Festiani
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat Investasi negeri matahari terbit, Jepang, di Indonesia menyentuh angka 10 miliar dolar atau setara dengan Rp 131 triliun. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat angka sebesar ini untuk sektor kelistrikan, industri padat karya, hilirisasi pertanian, maritim, substitusi impor dan infrastruktur.

Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan, minat investasi yang sudah mengajukan izin ke BKPM dan segera didorong realisasi sebesar 4,9 miliar dolar AS dan Rp 38,01 Triliun.

"Jumlah tersebut termasuk minat yang disampaikan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang bulan Maret yang lalu," ujar Franky, Sabtu (23/5).

Menindak lanjuti tingginya minat investasi dari Jepang ke Indonesia, Franky direncanakan akan melakukan roadshow di tiga kota di Jepang, yaitu Osaka, Tokyo dan Nagoya pada 25-29 Mei 2015 mendatang. Roadshow tersebut bertujuan untuk menindaklanjuti berbagai minat investasi yang sudah dinyatakan oleh pihak Jepang, serta menjaring minat baru investor Jepang menanamkan modalnya di Indonesia.

Franky menyatakan, tindak lanjut atas berbagai minat investasi Jepang cukup penting mengingat posisinya sebagai salah satu mitra utama Indonesia di bidang investasi dan sejalan dengan upaya pemerintah mendorong investasi sebagai penopang pertumbuhan ekonomi.

"Jepang potensial untuk mendukung program peningkatan investasi mengingat selama ini rasio investasi Jepang cukup tinggi, hingga 65 persen. Artinya komitmen Jepang merealisasikan minat yang sudah disampaikan cukup tinggi. Ini yang perlu dikawal," jelas Franky.

Dalam roadshow seminggu di Jepang, Kepala BKPM dijadwalkan akan berbicara di tiga forum bisnis. Masing-masing untuk industri elektronik, industri perkapalan, industri kimia, serta industri kendaraan bermotor dan komponen. Kepala BKPM juga direncanakan melakukan one on one meeting dengan 20 perusahaan yang sudah mengajukan izin investasi ke BKPM dan pertemuan dengan organisasi ekonomi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement