REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memiliki strategi baru dalam memasarkan potensi investasi Indonesia. Strategi tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan perbankan di negara yang menjadi target pemasaran.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, untuk kegiatan roadshow BKPM di Jepang pada 25-29 Mei 2015 mendatang, BKPM bekerjasama dengan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Jepang. Menurutnya, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan bekerja sama bank setempat.
"Mereka memiliki data tentang investor yang potensial dan kredibel, sehingga pemasaran potensi investasi Indonesia dapat langsung menuju sasarannya," jelas Franky dalam siaran pers, Sabtu (23/5).
Franky berharap dengan model pemasaran investasi semacam itu, BKPM dapat meningkatkan masuknya investasi Jepang ke Indonesia. Dia merujuk pada data JETRO yang menunjukkan Indonesia menempati peringkat ketujuh negara tujuan investasi Jepang ke seluruh dunia sebesar 3,9 miliar dolar AS. Empat besar negara tujuan investasi Jepang adalah Amerika Serikat senilai 43,7 miliar dolar AS, Inggris senilai 13,31 miliar dolar AS, Thailand sebesar 10,17 miliar dolar AS dan Belanda sebesar 8,6 miliar dolar AS.
"Pekerjaan rumah BKPM adalah meningkatkan jumlah investasi Jepang ke Indonesia. Modal positif kita adalah rasio investasi Jepang yang cukup tinggi hingga 65 persen. Artinya dari 10 investor Jepang, 6,5 nya merealisasikan minatnya," lanjut Franky.
Selain Jepang, menurut Franky, BKPM juga akan menjalankan model kerja sama dengan perbankan untuk menarik investasi Korea, China dan Taiwan.