REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR --Iran berharap ekspor minyak mentah negaranya akan kembali membaik setelah kesepakatan dengan negara besar untuk mengakhiri embargo minyak tersebut selesai.
Wakil Menteri Perminyakan Iran mengatakan hal tersebut di sela-sela Konferensi Minyak dan Gas Asia di Kuala Lumpur, Senin (18/5). "Kami berharap kami bisa kembali ke tingkat ekspor yang yang kita miliki sebelum sanksi," ungkapnya.
Ia mengatakan, sebelum mendapat sanksi, negaranya bisa mengekspor sekitar 2,5 juta barel per hari. Namun, ekspor minyak Iran sejak diberlakukannya sanksi menjadi sekitar satu juta barel per hari.
Sanksi tersebut diberikan karena Iran melakukan pengembangan program nuklir. Kerangka kesepakatan baru program nuklir Iran mengungkapkan sanksi tersebut secepatnya ditarik jika persetujuan dapat diselesaikan pada Juni ini.