REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pentingnya mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan investasi sehingga mampu berkontribusi pada kebutuhan pendanaan negara dalam membiayai kegiatan pembangunan.
"Partisipasi masyarakat dilakukan melalui dua hal bayar pajak dan beli surat utang sehingga negara mendapat 'fresh money' untuk pembangunan," katanya dalam Seminar "Strategi Mewujudkan Arsitektur Sistem Keuangan dan Perbankan Nasional yang Tangguh", di Jakarta, Rabu (13/5).
Ia mengatakan pentingnya merangkul investor institusional termasuk investor dari kalangan masyarakat seperti rumah tangga untuk meningkatkan dana investasi dalam negeri.
"Kalau kita punya investor institusional yang kuat maka perekonomian juga kuat," ujarnya.
Dengan menggali investasi dari masyarakat Indonesia maka kepemilikan asing tidak dapat mendominasi karena penting agar uang masyarakat Indonesia tetap berada di dalam negeri bukan banyak beredar di luar negeri.
Ia juga mengatakan sebenarnya isu utang akan lebih normal jika pemerintah lebih banyak berhutang ke masyarakat. Ia mencontohkan Jepang mempunyai utang dua kali lipat dari produk domestik brutonya tetap mampu bertahan karena utang kepada asing hanya sembilan persen dan selebihnya kepada masyarakat.