REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbedaan pendapat mengenai masih atau tidaknya Indonesia mempunyai utang kepada IMF, menuai dampak terhadap kinerja perekonomian. Hal tersebut dijelaskan oleh Pengamat Ekonomi dari Institut for Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati kepada Republika, Rabu (29/4).
“Kalau polemik IMF ini tidak ada kejelasan sepakat tentunya akan memberikan dampak bagi kinerja perekonomian di Indonesia,” kata Enny. Menurutnya, kinerja tersebut dipengaruhi oleh persepsi dari masyarakat terkait pandangannya mengenai polemik tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, persepsi tersebut akan signifikan terlihat dari masyarakat dunia usaha. “Tentu ini tidak akan terlalu berdampak kepada masyarakat biasa, hanya pelaku bisnis saja yang mungkin akan terpengaruh jika ketidaksepakatan terus berlangsung lama,” ungkap Enny.
Menurutnya, dampak kepada pelaku atau dunia bisnis akan berimplikasi kepada keputusan mereka untuk melakukan investasi. “Mereka akan berpikir kembali dengan situasi ketidakjelasan statement pemerintah,” terang Enny.
Lalu menurutnya selain itu juga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah niatan para pelaku bisnis atau usahanya untuk melakukan ekspansi bisnisnya.
“Pelaku dunia bisnis cenderung akan memikirkan risikonya terhadap usaha yang mereka lakukan. Nah risiko ini akan berdampak kepada stabilitas ekonomi. Ketika pemerintah tidak terlihat kredibel maka risiko bertambah dan pelaku bisnis akan menunda untuk melakukan ekspansi,” jelas Enny.