Jumat 17 Apr 2015 18:27 WIB

Muncul Pertalite, Pengusaha SPBU Inginkan Perbaikan Revenue

Rep: c85/ Red: Satya Festiani
Tahun 2015 Premium Tidak Bersubsidi: Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU, Jakarta, Jumat (19/12).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tahun 2015 Premium Tidak Bersubsidi: Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU, Jakarta, Jumat (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (persero) berencana untuk merilis produk baru BBM dengan kualitas antara Premium (RON 88) dan Pertamax (92). Produk bernama "Pertalite" ini rencananya akan dikeluarkan pada Mei 2015 depan. Pertalite diluncurkan untuk secara bertahap menggantikan posisi Premium yang selama ini digandrungi masyarakat.

Ketua Umum DPP Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi Eri Purnomohadi menyatakan, para pengusaha SPBU menyambut baik rencana ini. Eri menyebut, peluncuran Pertalite adalah bagian dari strategi bisnis korporat Pertamina untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

"Rencana Pertamina tersebut adalah bagaian dari strategi bisnis korporat yang cukup cerdas dan respon positif terhadap kebutuhan konsumen. Serta mengantisipasi kompetisi dengan pesaing. Dari sisi pengusaha SPBU rencana tersebut disambut positif," ujar Eri, Jumat (17/4).

Eri mengatakan, dengan adanya peluncuran Pertalite maka pengusaha SPBU akan mendapat kesempatan untuk memperoleh margin lebih banyak. Margin yang ada dari Pertalite nanti, lanjut Eri, diperkirakan hampir senilai dengan margin Pertamax.

"Dan diharapkan ada perbaikan dar sisi revenue. Misal dengan penyesuaian marjin. Di mana marjin pertamax saat ini Rp 375 per liter sedangkan marjin premium yang juga non subsidi masih Rp 277 per liter. Jadi diharapkan marjin produk baru pertamina marjin nya mendekati atau sama dengab marjin pertamax," ujarnya.

Mengenai sistem penetapan harga, karena Pertalite tidak lagi disubsidi maka akan mengikuti harga pasar, seperti penetapan harga Pertamax.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement