Kamis 02 Apr 2015 20:16 WIB

Lion Grup Optimistis Penumpang Terus Naik

  Pesawat baru Batik Air seri Airbus 320 tiba di terminal 1A, Bandar udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (21/11).
Foto: Antara
Pesawat baru Batik Air seri Airbus 320 tiba di terminal 1A, Bandar udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Maskapai penerbangan Lion Group tidak khawatir penumpangnya yang terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng berpindah ke Bandara Halim Perdanakusuma karena dibukanya penerbangan Batik Air. Direktur Utama Lion Group Edward Sirait usai penerbangan perdana Batik Air di Bandara Halim Perdanakusuma mengaku optimistis penumpang akan terus tumbuh meskipun tersegmentasi antarwilayah.

Pasalnya, Edward mengatakan pihaknya mengoperasikan beberapa rute yang sama baik di Bandara Soekarno-Hatta, maupun di Bandara Halim Perdanakusuma, seperti menuju Ujungpandang dan Balikpapan. "Penerbangan akan terus ada selama slotnya ada, kita harus lihat aspek permintaannya, meskipun pasarnya akan tersegmentasi antarwilayah," katanya, Kamis (2/4).

Edward mengaku optimistis penumpang Batik Air akan terus berdatangan karena Bandara Halim Perdanakusuma merupakan peluang mengingat kelas menengah yang terus tumbuh di Jabodetabek. "Batik beroperasi di Halim bukan berarti di Cengkareng berhenti, justru ini untuk menambah kapasitas karena di Cengkareng sudah penuh," katanya.

Meskipun harus merogoh untuk berinvestasi, dia menilai penerbangaan Batik Air dari Halim Perdanakusuma merupakan potensi yang cukup besar karena konsumen juga tumbuh.

Pada Kamis (2/4), Batik Air membuka penerbangan perdana ke Kualanamu dari Bandara Halim Perdanakusuma dan akan dilanjutkan dengan enam rute penerbangan di antaranya menuju Malang, Balikpapan, Tarakan, Medan, Solo dan Makassar.

Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie berharap dengan beroperasinya Batik Air di Bandara Halim Perdanakusuma, bisa meningkatkan perekonomian di bandara tersebut dan di lingkungan masyarakat sekitar. Dia mengatakan saat ini Batik Air tengah mengoperasikan 25 pesawat, yang terdiri dari 12 unit Boeing 737-900ER dan Airbus A320 CEO. Hingga akhir 2015, Batik akan memiliki 34 pesawat. Luthfi juga menargetkan tingkat keterisian (load factor) lebih dari 90 persen, seperti yang sudah dicapai di Bandara Soekarno-Hatta.

"Dengan beroperasinya Batik Air dari Bandara Halim Perdanakusuma, tentunya akan memberikan kemudahan bagi penumpang kami mengingat lokasi bandara tepat berada di tengah kota," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement