REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Menteri keuangan AS mengatakan yuan, mata uang nasional Cina, belum siap untuk bergabung dengan keranjang mata uang cadangan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Jack Lew mendesak Cina untuk melonggarkan pembatasan aliran modal dan pengaturan suku bunga untuk memastikan yuan semakin digunakan sebagai mata uang internasional.
"Cina harus menerapkan reformasi yang diperlukan sebelum memenuhi standar IMF untuk dimasukkan dalam mata uang yang menentukan dana khusus Drawing Rights (SDR)," ujar Lew seperti dilansir Presstv Kamis (2/4).
Jerman dan Perancis telah mendukung upaya Cina untuk dimasukkan dalam keranjang IMF. Namun, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan hal tersebut akan terjadi jika yuan sudah memenuhi syarat.
IMF menciptakan SDR pada tahun 1969 untuk mendukung sistem Bretton Woods nilai tukar tetap setelah persediaan emas dan dolar terbukti tidak memadai. Memiliki SDR memberikan negara dapat klaim ke empat mata uang dalam keranjang IMF yakni dolar, euro, yen dan pound.
Yuan menyumbang rekor 2,17 persen dari pembayaran global pada bulan Desember, naik dari 1,59 persen pada Oktober. Hal itu diawali dengan yen Jepang dengan 2,69 persen, sedangkan dolar AS menduduki puncak chart dengan 44,6 persen, diikuti oleh euro dan pound Inggris dengan 28,3 persen dan 7.92 persen.