REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi INDEF, Eko Listiyanto menilai deflasi merupakan hal yang wajar terjadi dalam dinamika ekonomi. Namun, jika sebuah negara terus mengalami deflasi menandakan negara tersebut sedang berada dalam krisis ekonomi.
"Deflasi jika terus terusan maka menunjukan krisis ekonomi, deflasi tidak memicu orang untuk berproduksi sebab harga semakin turun," ujar Eko saat dihubungi Republika, Selasa (3/3).
Eko menilai kondisi saat ini 82 kota di Indonesia mengalami deflasi pada bulan Februari 2015. Data yang sama juga dilansir oleh BPS bahwa 82 kota tersebut mengalami deflasi yang disebabkan penurunan harga bahan bakar minyak. Namun, deflasi yang terjadi tidak terlalu signifikan mengingat kenaikan harga beras, dan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Eko menilai, jika saat ini trend ekonomi mengalami deflasi berarti pemerintah juga pelaku ekonomi harus mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ini bisa melalui cara menaikan suku bunga, atau melakukan produksi baru yang menjadi kebutuhan pasar.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru, bahwa indeks harga konsumen atau IHK mengalami deflasi pada bulan Februari 2015 lalu. Deflasi terjadi sebesar 0,36 persen