Kamis 19 Feb 2015 06:15 WIB

Menteri ESDM Akan Bereskan Pemain Gas Nakal

 Pekerja menggali jalur pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang menghubungkan Kilang Pertamina Cilacap-Tasikmalaya yang mengalami kebocoran di Kampung Warung, Kamulyan, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (22/10). (Antara/Adeng Bustomi)
Pekerja menggali jalur pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang menghubungkan Kilang Pertamina Cilacap-Tasikmalaya yang mengalami kebocoran di Kampung Warung, Kamulyan, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (22/10). (Antara/Adeng Bustomi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan segera mengambil langkah untuk menghadapi pemain gas bumi nakal guna membuka peluang investasi bagi pelaku usaha lain yang serius di sektor tersebut.

"Ini mau dibereskan, sedang diseleksi. Sebentar lagi diumumkan 'trader' nakal yang hanya pegang kertas," kata Sudirman usai rapat dengan jajaran PT Perusahaan Gas Negara Tbk di Kantor PGN Batam, Rabu (18/2).

Menurut dia, pemain gas bumi nakal itu harus diatasi karena sudah cukup menyulitkan masyarakat karena tidak memberikan kontribusi walaupun telah mendapat jatah alokasi gas. Para pemain nakal itu, rata-rata hanya punya modal lembaran kertas tebal tapi tidak pernah merealisasikan proyeknya, katanya.

"Sebelumnya memang ada Peraturan Menteri yang membolehkan niaga tanpa fasilitas, makanya aturan ini akan dibereskan terlebih dulu," katanya.

Ia mengatakan komite gas yang bertemu setiap dua minggu sekali juga akan membahas perbaikan tata kelola kebijakan pemberian harga termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi 'trader' yang dianggap serius berinvestasi. "Nanti akan dihasilkan rekomendasi. Pak Amien Sunaryadi (Kepala SKK Migas) sedang 'screening' mana 'trader' aktif atau 'trader' yang modal kertas saja," katanya.

Sudirman juga menambahkan, banyaknya pengalaman proyek yang mangkrak di waktu yang lalu tidak boleh terulang kembali. "Perizinan sekarang sudah didorong ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), sedangkan tata kelola yang sifatnya soal alokasi dan kebijakan harga di mana siapa dapat apa, itu harus dibersihkan," katanya.

Lebih lanjut, Sudirman optimistis upaya yang terus dilakukan pemerintah termasuk sinergi antara perusahaan minyak dan gas bumi bisa menghubungkan jaringan gas ke seluruh Nusantara. "Saya kira bagaimana caranya menghubungkan seluruh Nusantara baik lewat jalur pipa darat maupun laut ada jaringan gas, termasuk LNG, akan menjadi fokus kita ke depan," katanya.

Pemerintah menargetkan pembangunan kilang LNG, CNG dan wilayah jaringan distribusi dalam peta jalan (roadmap) infrastruktur gas hingga 2030 nanti. Pemerintah juga akan menambah panjang jaringan pipa, dan terminal regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), SPBG, hingga jaringan gas untuk rumah tangga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement