REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melemahnya rupiah terhadap dolar AS akan memengaruhi investasi di Bursa Efek Indonesia. Artinya, ada kemungkinan dana investor kabur untuk sementara waktu.
Direktur PT Ciptadana Securities John Herry mengatakan, pengaruh kebangkrutan Yunani memberikan sentimen negatif investor terhadap negara-negara berkembang lainnya. Disarankannya, para investor lebih berhati-hati dan mengurangi portofolio investasi.
Menurut John, situasi di Yunani hanya bersifat sementara. Nantinya, investasi akan kembali lagi ke emerging market.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, melemahnya rupiah terhadap dolar AS akan memengaruhi sentimen investor di pasar modal. Premis investor, melemahnya rupiah akan melemahkan IHSG pula.
Namun, apabila terdapat sentimen positif, pelemahan rupiah dapat diimbangi. Dia menerangkan, salah satu alasan melemahnya rupiah terhadap dolar AS karena terdapat potensi pelemahan ekonomi Indonesia.
''GDP melemah, ekspor turun, manufaktur juga turun, pertumbuhan kredit turun,'' kata dia kepada ROL, Kamis (12/2) malam.
Menurut dia, solusinya ada di tangan pemerintah. Artinya, kesiapan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.