Selasa 10 Feb 2015 22:30 WIB

Apersi Menilai EBA-SP solusi Defisit Rumah

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perumahan (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menilai Efek Beragun Aset Surat Partisipasi bisa menjadi solusi defisit rumah di Indonesia. Bahkan, Apersi siap melakukan pembelian kembali apabila terjadi kredit macet.

Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo mengatakan, dalam pembelian obligasi dan EBA banyak dilihat masalah keamanan. Sebenarnya, bisnis properti berbeda dengan kendaraan. Perbedaannya, nilai properti semakin lama akan terus naik.

Menurut Eddy, Apersi sanggup sekali menjamin EBA-SP dengan jaminan pembelian kembali. ''Apabila kredit macet, kita beli kembali,'' kata dia, Selasa (10/2) siang.

Dia menerangkan, Apersi berani melakukan pembelian kembali karena pembelian dilakukan dengan harga awal. Artinya, karena nilai properti atau tanah terus meningkat pasti nilainya akan lebih tinggi dibandingkan saat harga awal.

Eddy menuturkan, program sejuta rumah pemerintah harus didukung. Apalagi, kebutuhan rumah terus meningkat.

Backlog atau masalah kepala keluarga (KK) yang tidak memiliki rumah diperkirakan pada 2015 mencapai 15 juta KK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement