Jumat 23 Jan 2015 01:10 WIB

Kadin: Jangan Ragu Renegosiasi Kontrak Gas

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah diminta jangan ragu-ragu melakukan renegoisasi kontrak karya. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan kini sudah waktunya bagi Indonesia untuk meninjau kembali kontrak penjualan gas yang tidak menguntungkan kepentingan nasional.

Kontrak penjualan gas di bawah harga pasar, kata dia harus segera dinegoisasi ulang. “Ini bukan hal yang tabu. Praktek renegoisasi ini sudah dilakukan oleh Cina terhadap Jepang. Kita jangan menyubsidi Negara lain yang lebih kaya dari kita,” ujar Suryo, Kamis (22/1) dalam Catatan Awal Tahun Kadin.

Menurut dia, Indonesia harus bersifat profit oriented dan tidak political oriented. Menurutnya, pemerintah baru harus bisa mengoreksi dari kesalahan pemerintah yang lalu. Pemerintah lalu membiarkan kontrak-kontrak gas dijual murah sehingga merugikan kepentingan nasional. Apalagi, saat ini industri nasional sangat membutuhkan dukungan energi.

Suryo mengatakan renegoisasi kontrak minyak juga dilakukan oleh Arab Saudi. Ketika kontrak telah selesai, lapangan migas yang semula dikelola oleh asing tetap dilanjutkan pengelolaannya, namun secara kepemilikan telah menjadi kepunyaan Saudi.

Artinya, setelah kontrak selesai, orang-orang asing bekerja untuk industri minyak Arab Saudi. Menurut dia, Indonesia jangan menurut diri dengan tenaga kerja asing sehingga ketika kontrak kerjasama pengolahan minyak selesai, produksi minyak di Indonesia justru menurun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement