REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Kadek Dian Sutrisna mengatakan Indonesia tetap akan menjadi negara tujuan investasi pada 2015. "Khususnya investasi asing," kata Kadek kepada Republika, Rabu (14/1).
Sebenarnya, kata Kadek, iklim investasi di Indonesia kurang memadai. Karena infrastruktur di Indonesia belum benar-benar sesuai harapan.
Akan tetapi, perilaku konsumtif masyarakat Indonesia menjadi alasan besar pendorong investor asing untuk masuk ke Indonesia. "Ada potensi pasar yang besar. Penduduk banyak dan konsumtif itu yang menjadi daya tarik Indonesia sebagai tempat Investasi," dia menambahkan.
Hanya saja yang jadi masalah adalah investasi domestik. Menurutnya ada dua faktor yang membuat investasi domestik tak bergairah.
Pertama adalah stabilitas makro dan kedua yang tak kalah penting merupakan mahalnya pembiayaan investasi. Yaitu tingkat suku bunga bank yang tinggi.