Selasa 13 Jan 2015 23:52 WIB

Penggunaan LNG untuk Listrik Akan Meningkat Hingga 2019

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
terminal LNG (ilustrasi)
Foto: seashipnews.com
terminal LNG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kebutuhan masyarakat akan penyediaan liatrik makin meningkat seiring tumbuhnya kawasan-kawasan industri hingga 2019. Makanya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ingin meningkatkan pasokan listrik dengan menggunakan pembangkit yang dipasok dari bahan bakar gas (BBG).

"Dalam lima tahun ke depan, kebutuhan BBG untuk pembangkit PLN diperkirakan meningkat seratus persen," kata Kepala Divisi Gas dan BBM PLN Suryadi Mardjoeki kepada wartawan pada Selasa (13/1).  

Komposisi penggunaan liquified natural gas (LNG) pun, lanjut dia, akan meningkat 60 persen dari total kebutuhan hingga 2019. Sementara, penggunaan pipa gas akan berkurang porsinya menjadi 40 persen.

Selain itu, lanjut Suryadi, ke depannya PLN akan memiliki floating storage and regasification unit (FSRU) yang akan mengelilingi kantong-kantong unit LNG. Nantinya, ada kapal yang akan mengelilingi kantong-kantong LNG untuk mengisi gas.

Disebutkannya, PLN juga menargetkan membangun pembangkit listrik sebesar 41 ribu mega watt dengan komposisi bu mega watt adalah gas. Sehingga, total dalam lima tahun ke depan kebutuhan gas menjadi 2.350 bilion british thermal unit per day (BBTU).

Kebutuhan gas PLN saat ini sebesar 1.250 dengan komposisi LNG sebesar 25 persen. Pada 2015, komposisi LNG pun meningkat sebesar 30 persen. "Itu artinya, penggunaan LNG ke depannya akan dominan untuk memasok listrik," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement