Selasa 16 Dec 2014 23:48 WIB

Tim Reformasi Tata Kelola Migas tak Ingin Gegabah tentang Petral

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Ketua Tim Reformasi Tata kelola Migas Faisal Basri (kiri) bersama, Menteri BUMN Rini M Soemarno (tengah) dan Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) saat konferensi pers tentang pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Jakarta, Ahad (16/11).   (Republika/
Ketua Tim Reformasi Tata kelola Migas Faisal Basri (kiri) bersama, Menteri BUMN Rini M Soemarno (tengah) dan Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) saat konferensi pers tentang pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Jakarta, Ahad (16/11). (Republika/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim reformasi tata kelola migas yang diketuai oleh Faisal Basri terus mencari bentuk terbaik rekomendasi yang akan diajukan kepada pemerintah. Salah satu poin penting yang dimatangkan adalah usulan untuk memindahkan Petral ke Indonesia.

Anggota tim Fahmi Radhi menyatakan bahwa timnya tidak ingin gegabah dalam memberikan rekomendasi, termasuk terkait Petral. Saat ini, lanjut dia, timnya sedang mengejar target agar rekomendasi bisa segera diberikan kepada pemerintah sebelum akhir tahun ini.

"Rekomendasi masih didalami dan masih akan dikonfirmasi dg Petral dan Pertamina, setelah final minggu depan baru dipublikasikan via preskon (konferensi pers)," ujar Fahmi kepada Republika, Selasa (16/12).

Fahmi mengaku, mendekati tanggat waktu pengajuan rekomendasi tim reformasi tata kelola migas memang didaukat untuk berhati-hati dalam memberi pernyataan. "Tunggu saja minggu depan ya, waktu konferensi pers," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement