Ahad 04 May 2025 11:19 WIB

Inflasi April 2025 1,17 Persen, BI: Masih Terjaga

Inflasi inti tercatat meningkat.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi logo Bank Indonesia (BI).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ilustrasi logo Bank Indonesia (BI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan angka inflasi April 2025 yang sebesar 1,17 persen (month to month/mtm) terbilang masih terjaga. Meskipun angka tersebut menunjukkan level yang lebih rendah dari target sasaran. 

“Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, dikutip Sabtu (3/5/2025). 

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka inflasi pada April 2025 sebesar 1,17 persen (mtm), sehingga secara tahunan angka inflasi sebesar 1,95 persen (year to year/yoy). 

Adapun, inflasi inti tercatat meningkat. Inflasi inti pada April 2025 mencapai sebesar 0,31 persen (mtm), lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,24 persen (mtm). Perkembangan inflasi inti tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga. 

Realisasi inflasi inti pada April 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan dan mobil. Secara tahunan, inflasi inti Maret 2025 tercatat sebesar 2,50 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,48 persen (yoy).

Adapun kelompok volatile food mengalami deflasi. Kelompok volatile food pada April 2025 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen (mtm), menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,96 persen (mtm). Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras didukung oleh pasokan komoditas cabai rawit yang meningkat dan biaya input pakan ternak yang menurun.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,64 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,37 persen (yoy).

Kemudian, kelompok administered prices mengalami inflasi. Kelompok administered prices pada April 2025 mengalami inflasi sebesar 5,21 persen (mtm), lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 6,53 persen (mtm). 

Inflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, seiring berakhirnya implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 VA. Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat inflasi sebesar 1,25 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 3,16 persen (yoy).

Denny menyebut, angka capaian inflasi yang diklaim terjaga tersebut merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.  

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2025 dan 2026,” tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement