Rabu 03 Dec 2014 19:49 WIB

Impor Barang Bekas, KCJ: Kereta ini Masih Layak Dipakai

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas menurunkan salah satu unit KRL bekas dari Jepang saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (17/3). (Republika/Yasin Habibi)
Petugas menurunkan salah satu unit KRL bekas dari Jepang saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (17/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) berencana untuk mengimpor ratusan gerbong kereta bekas impor dari Jepang. Lantas apa alasannya? Humas KCJ Eva Chairunnisa mengungkapkan, alasan utama KCJ memutuskan membeli ratusan kereta bekas Jepang adalah permasalahan tarif.

Eva menegaskan, alasan KCJ selain masalah tarif adalah mengenai standar tentang kereta yang akan digunakan. Dan Jepang, menurut KCJ, memiliki standar ini. Meskipun bekas, namun Eva menampik bila kualitas kereta buruk.

"Jangan salah. Kereta yang kami beli, saat kami putuskan untuk beli, masih dipakai di Jepang. Jadi bukan kereta yang sudah tidak terpakai. Kereta ini masih layak, masih bagus, masih beroperasi dan kemudian kami beli. Bukan kereta bekas tak terpakai. Dari segi spesifikasi juga memenuhi dan bagus. Belum lagi perawatan yang lebih mudah," ujarnya.

Kereta yang dibeli oleh PT KCJ sendiri rata-raya sudah berusia 10 hingga 20 tahun. Namun Eva menyebut, kualitas kereta terjaga karena pihak Jepang sendiri melakukan perbaikan atau perombakan interior secara total setiap 4 sampai 8 tahun sekali.

"Jadi usia boleh 20 tahun. Tapi keretanya baru terus," ujarnya,

KCJ sendiri telah menandatangani MoU dengan pihak Jepang, dalam hal ini Japan Railways, untuk bekerjasama dalam perawatan. Misalnya, lanjut Eva, adalah dengan melakukan pertukaran personel. Sehingga ada teknisi Jepang yang ikut memonitor dan membantu untuk perawatan.

Meski mengimpor kereta dari Jepang, Eva menolak bila KCJ dianggap tidak mau membeli produk INKA sebagai produsen dalam negeri. Eva sekali lagi mengingatkan tentang standar dan masalah penarifan yang harus ditetapkan oleh KCJ. "Baju bekas sama baju baru pilih mana sih? Yang baru kan. Tapi kami punya beberapa pertimbangan itu tadi," ujar Eva.

Namun Eva sendiri tidak menutup kemungkinan bila suatu saat KCJ akan membeli kereta produksi INKA. Hal ini, sebaga wujud dukungan untuk pengembangan produk dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement