REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bank Syariah berharap rasio kredit macet (NPF) tidak terpicu naik jika pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Corporate Secretary Bank BRI Syariah Lukita T Prakasa mengungkapkan kenaikan BBM belum tentu berimbas pada kenaikan NPF. Risk Management BRI Syariah sendiri sedang mengkaji berapa besar nasabah yang mungkin terimbas.
Dibanding bank konvensional, bank syariah seperti BRI Syariah memiliki resiko yang tersebar karena nasabah pembiayaan BRI Syariah didominasi nasabah ritel dan konsumer. Sehingga portofolio bermasalah bisa ditangani.
''Ekspansi juga masih akan tetap dilakukan. Jika tidak, justru akan makin membebani NPF,'' kata Lukita, Rabu (12/11). Hingga Juni 2014, pembiayaan BRI Syariah sudah mencapai sekitar 27-27 persen dengan NPF empat persen.
Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono bergarap kenaikan BBM tidak sampai berpengaruh pada NPF. Karena itu langkah antisipasi memang perlu dilakukan. Yang pasti, kenaikan BBM akan berdampak pada kenaikan angka inflasi yang akan mendorong tingkat margin bank tetap tinggi. Di sisi lain, inflasi juga akan melemahkan daya beli masyarakat.
''Ini yang dikhawatirkan akan menurunkan repayment capacity nasabah, khususnya griya,'' ungkap Imam. Imam tetap optimistis mengingat nasabah cukup bisa bertahan dengan kondisi itu.