Jumat 03 Oct 2014 12:17 WIB

BBM Mau Naik, Ekspektasi Inflasi Meningkat

Rep: Satya Festiani/ Red: Indira Rezkisari
Inflasi
Inflasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencermati risiko inflasi terkait kemungkinan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kemungkinan kenaikan harga BBM pun membuat ekspektasi inflasi meningkat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, BI terus mencermati risiko inflasi, terutama terkait kemungkinan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada triwulan IV-2014. "BI akan memperkuat koordinasi pengendalian inflasi dengan Pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk meminimalkan dampak lanjutan yang ditimbulkan," ujar Tirta beberapa waktu lalu.

Sementara itu, berdasarkan survei konsumen yang dilakukan oleh BI pada September, konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga akan meningkat pada Maret 2015. Peningkatan ekspektasi harga ditengarai akibat semakin menguatnya kekhawatiran konsumen terkait kebijakan BBM bersubsisi. Hal ini terindikasi dari peningkatan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 6 bulan mendatang sebesar 4,5 poin dari bulan sebelumnya menjadi 175,8.

Secara regional, peningkatan IEH 6 bulan mendatang terjadi pada 12 kota yang disurvei. Kenaikan terbesar terjadi di kota Samarinda yang meningkat 18 poin dan Mataram yang meningkat 15 poin.

Kekhawatiran penurunan subsidi BBM juga menyebabkan pelemahan ekspektasi konsumen terhadap kegiatan usaha pada Maret 2015. Hal itu terindikasi dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menurun 1,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 123,7. Penurunan IEK disebabkan oleh melemahnya indeks ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan penghasilan 6 bulan mendatang, yang masing-masing turun 5,3 dan 0,1 poin menjadi 121,3 dan 135,6.

Secara regional, pelemahan IEK terjadi di 13 kota dengan penurunan terbesar terjadi di Denpasar, yakni -10,6 poin dan Bandar Lampung yang -9,1 poin. Berdasarkan tingkat pengeluarannya, penurunan IEK terbesar terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 2-3 juta per bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement