Kamis 02 Oct 2014 21:52 WIB

Kendala Usaha Mikro Masuk e-Commerce

Belanja Online (Ilustrasi)
Foto: Corbis
Belanja Online (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rendahnya konektivitas internet di Indonesia, sulitnya distribusi barang hingga pelosok tanah air dan masih sedikitnya warga yang memiliki kartu kredit menjadi kendala beralihnya usaha mikro ke bisnis e-commerce di Indonesia.

Hal itu diungkapkan direktur Rakuten Belanja Online, Yasunobu Hashimoto. "Beralihnya usaha mikro dari offline ke online mengalami beberapa kendala, di antaranya internet environment, logistic dan payment," kata Yosunobu dalam diskusi tantangan UMKM Indonesia di Jakarta, Kamis (2/10).

Potensi e-commerce di Indonesia sangat besar, Yosunoba mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan angka pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia.

"Bagaimana memberdayakan pemilik usaha mikro, juga merupakan tantangan sendiri. Masih banyak pengusaha yang buta internet," lanjutnya.

Hal senada juga dikatakan Saptuari Sugiharto, pemerhati UMKM yang juga merupakan pelaku UMKM, bahwa kendala utama beralihnya usaha mikro ke bisnis e-commerce adalah pelaku usaha mikro sendiri.

"Perlu adanya edukasi. Diperlukan seminar atau diskusi-diskusi antara pemilik usaha mikro dengan pemilik marketplace e-commerce," katanya.

"Mall online (marketplace e-commerce) dapat mengadakan seminar di kampus-kampus untuk membidik para entrepreneur muda. Untuk usaha mikro yang berada di pedesaan, mall online perlu lebih aktif membagikan brosur, sehingga lama kelamaan mereka (pemilik usaha mikro) akan paham dengan konsep ini," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement