REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia Asnawi Bahar mengatakan lebih dari 50 persen daerah wisata yang berpotensi besar di Indonesia belum dikembangkan oleh pemerintah.
"Contohnya Teluk Jakarta, sampai sekarang kawasan itu belum berkembang, padahal potensinya luar biasa," kata Asnawi Bahar ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, banyak daerah wisata yang dikembangkan pemerintah namun perkembangannya tidak sesuai yang diharapkan hingga seringkali masyarakat mengalami titik jenuh atau kebosanan.
Asnawi menjelaskan, pemerintah harus mencontoh negara lain dalam sektor pengelolaan pariwisata khususnya terkait infrastruktur.
"Misalnya Thailand, dari Bangkok ke Phuket sudah jalan raya begitu juga ke Pataya, berbeda dengan Indonesia yang infrastrukturnya harus dibenahi," katanya.
Ia menambahkan industri pariwisata bagi rakyat di dunia sudah merupakan kebutuhan sekunder dan tidak lagi sekadar hiburan.
"Waktu lebaran dan orang mudik, satu hari saja mereka silaturahmi, hari kedua dan seterusnya mereka mencari objek wisata, dan objek wisata penuh dan walau kondisinya tidak memadai," kata Asnawi.
Ketika terjadi lonjakan wisatawan pada musim liburan, lanjutnya, seringkali pemda setempat atau pengelola tidak siap menghadapi hal tersebut.
Asnawi berharap jajaran pemerintahan mendatang banyak didominasi dari kalangan profesional sehingga kebijakan terkait wisata akan lebih fokus dalam pengembangannya.
"Wisata itu sudah menjadi kebutuhan, kenapa kita tidak mempersiapkan kebutuhan masyarakat itu," katanya.