Jumat 05 Sep 2014 16:43 WIB

65 Proyek MP3EI di Sumatra Capai Rp 134 Triliun

Bandara Kualanamu
Foto: Septianda Perdana/Antara
Bandara Kualanamu

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-- Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menegaskan sebanyak 65 proyek Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi atau MP3EI senilai Rp 134 triliun sudah di ground breaking di koridor Sumatera selama tiga tahun terakhir.

Gubernur mengatakan itu pada Videoconference dalam acara peresmian dan groundbreaking proyek-proyek MP3EI di koridor ekonomi Indonesia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Jumat.

Acara itu dihadiri Wakil Presiden Budiono, Koordinator Proyek MP3EI Menko Perekonomian, Chairul Tanjung dan pejabat lainnya. Gubernur menyebutkan, sejak diluncurkannya MP3EI pada 2011, realisasi proyek sudah mencapai 61 persen dari target hingga akhir 2014.

Salah satu proyek MP3EI di Sumut yang sudah ground breaking adalah jalur ganda kereta api lintas Medan-Kualanamu dengan investasi Rp 878 miliar. Seperti diketahui, Bandara International Kualanamu merupakan bandara pertama di Indonesia yang memiliki akses transportasi ke bandara dengan kereta api.

"Pelaksanaan konstruksi jalur ganda Kereta Api Medan-Kualanamu saat ini sudah mencapai 32 persen dan diharapkan selesai pada akhir 2016," katanya.

Adapun proyek lainnya seperti pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dengan investasi Rp 5,2 triliun juga sedang dalam perampungan. Pembebasan lahan sudah 80 persen dengan rencana operasional pada 2016.

Sementara, pembangunan PLTU Sarulla dengan kapasitas 3x110 MW di Tapanuli Utara dengan investasi Rp 17,5 triliun juga sedang dalam proses perampungan. Dewasa ini, pembebasan lahan sudah 100 persen dan direncanakan ground breaking bisa dilakukan pada September 2014.

Pembangunan pabrik Oleochemical oleh PT. Unilever Oleochemical Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun senilai Rp 2 triliun dengan konstruksi yang sudah 90 persen. Pabrik itu direncanakan beroperasi akhir 2014 dengan kapasitas produksi 220.000 ton per tahun.

Proyek lainnya adalah pengembangan fasilitas pelabuhan kontainer Batu Ampat Batam dengan nilai keseluruhan Rp 4,5 triliun, di mana salah satu bagian pengembangannya adalah perpanjangan dermaga utara senilai Rp 363 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement