REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan belum berencana menaikkan atau menurunkan suku bunga deposito. Direktur Keuangan BRI Achmacd Baequni mengatakan, perseroan masih melihat situasi dan perkembangan yang ada di pasar.
"Kondisi terkini kamu belum akan menurunkan atau menaikkan. Situasi bisa berubah karena kami melihat suku bunga acuan seperti BI Rate dan LPS Rate," ujar Baequni di Jakarta, Jumat (29/8).
Likuiditas perseroan saat ini masih mencukupi. Baequni mengatakan, perseroan akan tetap menjaga likuiditas di tingkat yang wajar.
Per semester pertama, rasio kredit terhadap pihak ketiga (LDR) BI mencapai 93 persen. Di akhir tahun, perseroan akan menjaga likuiditas di level 90 persen sampai 92 persen.
Baequni belum dapat memutuskan kapan akan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga deposito. Perseroan perlu melihat kondisi terkini, seperti misalnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. "Karena biasanya kenaikan BBM diikuti oleh inflasi," ujar Baequni.