REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri melihat neraca perdagangan di bulan Juni masih defisit. Tren ini selalu berulang setiap menjelang Lebaran.
Chatib memperkirakan defisit yang terjadi sekitar 200 juta dolar AS. Angka perkiraan ini lebih rendah dari defisit tahun lalu pada kuartal yang sama sebesar 200 juta dolar AS.
"Tahun ini perkiraan saya defisitnya di bulan Juni itu sekitar 200 juta dolar AS, maksimun 400 juta dolar AS. Tapi di bawah itu," kata Chatib, Jumat (25/7).
Bank Indonesia menurut dia, memperkirakan defisit sebesar 300 dolar AS. Namun kondisi ini dikatakan temporal karena impor biasanya meningkat jelang Lebaran. Salah satu yang kebutuhannya meningkat yaitu minyak dan gas.
Chatib juga memperkirakan inflasi bisa di bawah satu persen. Alasannya, harga kebutuhan pokok relatif terjaga, seperti daging ayam dan cabai.
"Bank Indonesia memperkirakan diatas 1 persen. Saya perkirakan mudah-mudahan bisa dibawah 1 persen." kata dia.