Kamis 24 Jul 2014 09:10 WIB

India Ajak Nepal Kembangkan PLTA Raksasa di Asia Selatan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit listrik, ilustrasi
Foto: Edwin/Republika
Pembangkit listrik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India menawarkan proyek bersejarah untuk negara tetangganya, Nepal melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) raksasa di Asia Selatan. Perdana Menteri India, Narenda Modi telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Bhutan bulan lalu dan itu adalah perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak berkuasa.

Sebelumnya, kerja sama proyek ini terkendala ketika terjadi perang saudara di Himalaya pada 1996. Akhirnya, Nepal lebih mendekat kepada investor-investor Cina, ketimbang India.

Kongres Nepal mengatakan India mencoba untuk menggandeng mereka ke dalam perjanjian yang sama yang telah mereka jalin dengan Cina untuk kepentingan perusahaan-perusahaan India. Pihak oposisi Nepal pun setuju pernyataan pihak Kongres tersebut.

"Adalah hak kedaulatan Nepal yang memungkinkan investor selain India boleh mengembangkan proyek PLTA dan energi terbarukan di negara ini," ujar Mantan Menteri Sumber Daya Air Nepal, Lakshman Ghimire, dilansir dari Reuters, Kamis (24/7).

Setelah dilantik, Modi berjanji untuk menjadikan India sebagai kekuatan ekonomi dan militer di Asia Selatan. Undangan yang dikirimkannya pada seluruh pemimpin negara-negara di Asia Selatan dalam upacara pelantikannya adalah sinyal dari tujuan regionalnya itu.

Pemerintah India sebelumnya hanya berfokus pada reformasi kebijakan dan perlambatan ekonomi. Cina kemudian memanfaatkan kondisi ini dengan menjalin hubungan lebih erat dengan negara-negara tetangga India, termasuk Nepal dalam pengembangan sejumlah proyek, seperti bangunan, jalan, dan infrastruktur kelistrikan. Pada 2012 misalnya, Gorges International Corp dari Cina memenangkan kontrak untuk pembangunan bendungan West Seti yang berdaya listrik 750 MW.

Hingga saat ini, India masih mencatat investasi asing langsung yang tertinggi di Nepal dengan nilai 441 juta dolar AS per Juli 2014, dibandingkan Cina 228 juta dolar AS. India dan Nepal juga sudah memiliki perjanjian persahabatan selama 64 tahun dimana kedua negara berbagi perbatasan terbuka. Warga negara Nepal juga bebas bekerja di India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement