Ahad 13 Jul 2014 22:49 WIB

Penjualan Semen Indonesia Naik 4,5 Persen

Semen Indonesia
Foto: ANTARA FOTO
Semen Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penjualan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk selama periode Januari-Mei 2014 naik sekitar 4,5 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan penjualan semen secara nasional yang hanya 3,7 persen.

Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto mengungkapkan penjualan perseroan selama periode Januari-Mei 2014 tercatat sejumlah 10,46 juta ton, sementara pada periode sama 2013 sebanyak 10,01 juta ton.

"Enam bulan pertama tahun ini, industri semen memang menghadapi tantangan cukup berat, tetapi kami bersyukur masih mampu mencatat pertumbuhan penjualan cukup bagus di atas rata-rata nasional," katanya, Ahad (13/7).

Secara nasional, menurut Agung, penjualan semen selama periode Januari-Mei 2014 tercatat sekitar 23,78 juta ton, sedangkan pada periode sama tahun lalu sejumlah 22,93 juta ton.

Ia menambahkan beberapa faktor yang memperlambat pertumbuhan penjualan semen tersebut, antara lain kondisi cuaca yang kurang bagus dan didominasi hujan sehingga mengganggu pengiriman serta pengerjaan berbagai proyek infrastruktur.

"Agenda politik pada tahun ini, yakni Pemilu Legislatif juga ikut memengaruhi penjualan semen, kendati dampaknya tidak terlalu besar," tambahnya.

Kendati demikian, Agung Wiharto cukup optimistis target pertumbuhan penjualan semen secara nasional yang dipatok 5 persen pada tahun ini bisa terealisasi.

"Untuk tahun 2015, penjualan semen nasional diperkirakan tumbuh sekitar 6 persen," ujarnya.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan induk perusahaan semen BUMN dengan empat anak usaha, yakni PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Vietnam. Saat ini, Semen Indonesia menguasai sekitar 43,8 persen pangsa pasar semen nasional.

Hingga kuartal pertama 2014, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp6,2 triliun,,meningkat 11,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,5 triliun.

Sedangkan laba bersih selama kuartal pertama 2014 tercatat Rp1,3 triliun atau tumbuh 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement